ANAK-ANAK
TERANG
Pada tanggal 28 Desember 2016, dilakukan
wawancara terhadap salah seorang relawan AAT Sekertariat Bandung yang juga
merupakan Staff Admin Sistem Informasi Anak Asuh Yayasan AAT yaitu, Eka Candra.
Wawancara dilakukan dengan via chat karena keterbatasan waktu dan jarak yang
tidak memungkinkan.
“AAT ialah singkatan dari Anak-Anak Terang
yang berdiri dari sekolompok orang. Jadi awalnya ada sekolompok orang yang
melihat adanya 25 anak SMP di Kampung Jembatan Jakarta pada tahun 2002-2003
yang tidak dapat melanjutkan pendidikan karena donatur anak-anak tersebut telah
menyatakan tidak mampu membiayai lagi pendidikan mereka. Awalnya
pencarian dana dilakukan hanya terkumpul untuk membiayai 10 dari 25 anak, namun
karena tidak mungkin jika tidak dibiayai 15 anak lainnya, akhirnya kelompok ini
menyebarkan ke teman-teman dari masing-masing orang. Hingga pada akhirnya uang
yang terkumpul malah melebihi ekspektasi yang dibutuhkan. Akhirnya pada tanggal
1 Agustus 2002 secara resmi lahirlah kelompok Anak Anak Terang.” Ujar Kak Eka
menjelaskan latar belakang dari Yayasan AAT
Berdasarkan website dari Yayasan Anak-Anak
Terang Indonesia, yang dapat di akses di www.aat.or.id, visinya
ialah menjadi komunitas yang menaungi siapa saja yang mempunyai kepedulian
yang sama pada anak-anak yang kurang beruntung di bidang pendidikan formal. Dan
untuk mencapai visi tersebut, AAT melakukan misi yaitu, memberikan pelayanan
beasiswa pendidikan formal bagi anak-anak asuh, serta mendampingi anak-anak
asuh dengan perhatian dan kasih sayang sehingga anak-anak asuh dapat
menyelesaikan pendidikan formal dengan baik.
AAT sudah berkembang dan menjangkau
kota-kota di Indonesia. Sejauh ini, AAT telah memiliki 8 sekretariat
se-Indonesia yang tersebar di Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Madiun Malang,
Padang, Pontianak, Purwekerto, dan Semarang.
Sampai saat ini, anak asuh “Anak Anak
Terang” sudah mencapai ribuan anak dan tersebar di berbagai tempat. Dimana
setiap tahun sekitar 2000-an anak dibantu. Anak-anak asuh yang pernah dibantu
dan yang masih berlanjut hingga sekarang adalah anak-anak asuh dengan jenjang
pendidikan dari SD, SMP, SMU/SMK hingga Perguruan Tinggi.
“Pemberian beasiswa kepada anak asuh
sendiri dilakukan beberapa tahap. Pertama, sekolah-sekolah bekerja sama dengan
AAT. Kemudian, sekolah akan mengajukan anak-anak yang dianggap butuh untuk
dibantu. AAT akan datang ke sekolah yang mengajukan untuk diwawancarai, dan
sebgainya.” Ujar kak Eka
Dalam membiayai anak-anak asuh, AAT
memberikan tempat untuk para donatur memberikan donasinya dengan men-transfer ke
nomor rekening yang dapat diakses di http://sianas.aat.or.id/.
Selain itu pengumpulan dan diadakan dengan sistem lelang. Bagi donatur yang
ingin menjadi orang tua asuh, dapat membuka di website AAT dan mendaftarkan
diri sebagai orang tua asuh, dan para calon orang tua asuh dapat memilih anak
asuhnya sendiri. (Orang tua asuh disini artinya membiayai pendidikan formal anak
asuhnya.)
[Pictures source: www.aat.or.id ]
Untuk informasi lebih lanjut dapat
menghubungi:
Twitter : twitter.com/beasiswaaat
Email : beasiswa@anakanakterang.web.id