MATEMATIKA DAN ILMU ALAMIAH DASAR
GEJALA RUMAH KACA
MAKALAH
Makalah
Disusun dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika dan Ilmu Alamiah
Dasar
Disusun
oleh :
Nama : Tirsa Irene Debora Jonatan
NPM : 16515906
Kelas : 1PA09
Fakultas : Psikologi
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
T.A. 2015 / 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Di
era globalisasi ini dunia makin berubah penuh dengan kecanggihan ilmu
teknologi. Dampak perubahan yang terjadi pun bermacam-macam. Salah satunya
yaitu perubahan pada suhu atau cuaca di bumi. Dalam waktu singkat manusia bisa
merasakan cuaca yang sangat panas, kemudian tak berapa lama mendung dan hujan.
Saat cuaca panas, dapat dirasakan panas yang terlalu terik. Hal ini disebut
sebagai pemanasan global atau global warming. Global warming yaitu terjadinya
peningkatan suhu di permukaan bumi akibat gejala rumah kaca. Dalam makalah ini,
penulis akan dibahas lebih lanjut mengenai gejala rumah kaca.
1.2. RUMUSAN MASALAH
a.
Apa
yang dimaksud dengan gejala
rumah kaca?
b.
Apa
penyebab gejala rumah kaca?
c.
Bagaimana
proses terjadinya gejala rumah kaca?
d.
Apa
dampak dari gejala rumah kaca?
e.
Bagaimana
solusi menangani gejala rumah kaca?
f.
Mengapa
udara menjadi panas atau gerah saat mendung?
1.3. TUJUAN
PENULISAN
a.
Menjelaskan yang dimaksud dengan gejala
rumah kaca.
b.
Menjelaskan penyebab gejala
rumah kaca.
c.
Menjelaskan
proses terjadinya gejala rumah kaca.
d.
Menjelaskan dampak dari
gejala rumah kaca.
e.
Menjelaskan
solusi menangani gejala rumah kaca.
f.
Menjelaskan
penyebab udara panas atau gerah saat mendung.
1.4. MANFAAT
a.
Manfaat Teoritis
Pembaca dapat
memahami hal-hal mengenai
gejala rumah kaca dalam jenjang pendidikan.
b.
Manfaat Praktis
Pembaca
dapat mengaplikasikan hal-hal mengenai gejala rumah kaca dalam jenjang
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN GEJALA
RUMAH KACA
Joseph Fourier adalah orang pertama yang
menemukan gejala atau efek rumah kaca pada tahun 1824. Beliau mengatakan bahwa
efek rumah kaca merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit
(terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan
atmosfernya. Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda
yaitu efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi dan efek rumah
kaca ditingkatkan yang terjadi akibat kegiatan manusia.
Istilah efek rumah kaca dalam bahasa inggris
disebut green house efect, pada
awalnya berasal dari pengalaman para petani yang tinggal di daerah beriklim
sedang yang memanfaatkan rumah kaca untuk menanam dan menyimpan sayur mayur dan
bunga-bungaan di musim dingin. Para petani tersebut menggunakan rumah kaca
karena sifat kaca yang mudah menyerap panas dan sulit melepas panas, di dalam
rumah kaca suhunya lebih tinggi dari pada di luar rumah kaca karena cahaya
matahari yang menembus kaca akan dipantulkan kembali oleh benda-benda di dalam
ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas berupa gelombang sinar inframerah,
tetapi gelombang panas tersebut terperangkap di dalam ruangan rumah kaca dan
tidak bercampur dengan udara dingin di luar ruangan.
2.2 PENYEBAB GEJALA RUMAH KACA
a.
Penggunaan
CFC pada lemari pendingin yang dapat mengurangi lapisan ozon.
b.
Uap
air yang dapat mencapai atmosfer akibat dari penguapan air laut, sungai ataupun
danau.
c.
Adanya
gas CO2 pun dapat menimbulkan efek rumah kaca.
d.
Pembakaran
bahan-bahan limbah padat.
e.
Pembakaran
fosil.
f.
Campuran
berflourinasi yang dapat di hasilkan dari proses-proses manufaktur.
g.
Hidroflouorokarbon
yang di hasilkan pada saat manufaktur dari berbagai macam produk.
2.3
PROSES
TERJADINYA GEJALA RUMAH KACA.
Awalnya cahaya
dari matahari yang keluar di pantulkan oleh dinding kaca, kemudian kembali ke
angkasa. Beberapa sinarnya di serap oleh bumi yang nantinya berwujud sinar
inframerah. Di dalam efek rumah kaca, terdapat gas kaca yang keluar dan
membentuk lapisan yang menyelimuti bumi. Gas kaca ini berupa CO2
(karbon dioksida), metana, NO2 (nitrogen dioksida), serta beberapa
gas lainya yang merupakan reaksi alamiah industri. Jika gas efek rumah kaca ini
terlepas, maka partikelnya mampu naik sampai lapisan troposfer lalu membentuk
lapisan yang menyelimuti bumi.
Rincian energi
yang memantul ke bumi lagi :
25% : dipantulkan awan dan partikel
partikel lain
25% : di serap oleh awan
45% : di serap oleh permukaan bumi
10% : dipantulkan lagi oleh permukaan
bumi
Bumi di lapisi
oleh selimut yang bernama lapisan atmosfer. Dengan adanya gas rumah kaca, akan
ada partikel yang melayang di antara bumi dan lapisan atmosfer tersebut. Hal ini
menyebabkan panas bumi memantul dari panas bumi yang harusnya di bawa keluar,
namun panas bumi kembali masuk. Sehingga suhu bumi naik dan akhirnya
menghangat. Namun jika terus berlanjut, bumi bukan hanya menghangat tapi juga
memanas yang sifatnya mengglobal.
2.4
DAMPAK DARI
GEJALA RUMAH KACA.
Dampak negatif rumah kaca :
1.
Iklim
Mulai Tidak Stabil
2.
Peningkatan
permukaan laut
3.
Suhu
Global Cendrung meningkat.
4.
Gangguan
ekologis
5.
Dampak
sosial dan politik
Dampak
positif efek rumah kaca antara lain :
1.
Gas-gas
dalam atmosfer dapat menyerap gelombang
panas dari sinar matahari menjadikan suhu di bumi tidak terlalu rendah untuk
dihuni makhluk hidup.
2.
Manusia
menjadi berhati-hati dan berhemat terhadap penggunaan bahan bakar fosil,
penggunaan listrik.
3.
Manusia
menjadi sadar bahwa pohon dan hutan memiliki arti penting sekali bagi
kelangsungan kehidupan, yaitu salah satunya dapat menyerap gas polutan dan
menghasilkan oksigen. Maka reboisasi kembali digalakkan dan penanaman pohon di
kota-kota besar mulai dilakukan.
4.
Manusia
menjadi kreatif, karena mengolah limbah seperti plastik, kertas untuk didaur
ulang menjadi barang yang ekonomis.
2.5
SOLUSI MENANGANI
GEJALA RUMAH KACA
a.
Penggunaan
alat listrik
- Menghemat
penggunaan Listrik antara pukul 17.00 sampai 22.00.
- Memadamkan
listrik jika sedang tidak digunakan.
- Menggunakan
lampu hemat energi (CFL) dan lampu sensor cahaya lampu taman.
b.
Penggunaan
kendaraan bermotor
c.
Penanaman
pohon
d.
Pengelolaan
sampah
- Mengurangi
penggunaan sampah.
- Memisahkan
antara sampah organik dengan sampah non organik.
- Menghemat
penggunaan kertas.
- Mengurangi
penggunaan tisu.
- Mendaur ulang
kertsa, plastik, dan logam.
- Membuat kompos.
2.6 PENYEBAB UDARA PANAS ATAU GERAH SAAT MENDUNG.
Kelembaban udara berasosiasi dengan
banyaknya uap air di udara. Pada kondisi merasa gerah berarti uap air di
sekitar berkurang. Ini terjadi karena adanya ekspansi adiabatis (ekspansi
adibatis merupakan fenomena fisis yang melukiskan pergerakan massa udara secara
vertika) di mana uap air bergerak lebih cepat ke atmosfer. Ini terjadi karena
suhu massa udara di permukaan lebih panas dari lingkungannya. Karena lebih
panas maka massa jenisnya menjadi lebih ringan sehingga akan bergerak naik.
Pada kondisi lainnya pada saat uap air mengembun menjadi titik-titik air dalam
awan akan terjadi pelepasan panas laten (panas laten adalah panas yang
dikandung uap air pada saat terjadinya penguapan di permukaan bumi). Lepasnya
panas laten ke atmosfer akan menaikkan suhu udara yang membuat suhu udara tidak
berkurang walaupun sinar matahari sebagai sumber panas di bumi telah tertutup
awan.
Hujan terjadi setelah udara jenuh dan uap
air mencapai titik kondensasi ( kondensasi adalah proses perubahan uap air menjadi
titik-titik air). Titik kondensasi inilah uap air berubah dari fase uap ke fase
cair. Pada proses ini, perubahan melepaskan energi terasa panas dan gerah, itu
merupakan efek energi yang dilepaskan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Efek
rumah kaca merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama
planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.
Penyebab
terjadinya efek rumah kaca adalah penggunaan CFC; gas CO2; uap air akibat
dari penguapan air laut, sungai ataupun danau; pembakaran bahan-bahan limbah
padat; pembakaran fosil, campuran berflourinasi, hidroflouorokarbon.
Dampak
yang terjadi pada efek rumah kaca ada dua yaitu dampak positif dan dampak negatif.
Solusi dalam menangani efek rumah kaca berupa penggunaan alat listrik,
penggunaan kendaraan bermotor, penanaman pohon, pengelolaan sampah.
Penyebab
udara panas atau gerah saat sebelum hujan karena udara jenuh dan uap air
mencapai titik kondensasi (uap air berubah dari fase uap ke fase cair) yang melepaskan
energi penyebab terasa panas dan gerah.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar :
Posting Komentar